Header Ads Widget

Responsive Advertisement
TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI LELAMAN KAMI

Membangun Personal Branding Melalui Blog dan Media Sosial

 Resume 3

(Pelatihan 18 Desember 2020)

Moderator : Ibu Aam Nurhasanah

Narasumber: Bapak Namin AB Ibnu Solihin








Membangun branding melalui  blog atau media sosial memerlukan ketekunan, keuletan serta konsistensi. Misalnya untuk membangun branding sebagai atau sebagai motivator, maka kita harus ingat bahwa kita adalah seorang pendidik atau motivator. Jika bicara, bicaralah sebagai pendidik atau sebagai motivator. Jika menulis pun, menulis sebagai pendidik atau sebagai motivator. Baik menulis di blog, media sosial, koran maupun majalah. Atau menulis buku. Konsistensi penting karena akan menentukan cara pandang orang terhadap diri kita. Orang akan melihat kita sebagai apa atau profesi apa yang kita geluti.

Berkaca dari pengalaman motivator-motivator handal. Beliau-beliau adalah orang yang konsisten. Baik dalam berbicara maupun dalam menulis. Misalnya berbicara dalam menyikapi kondisi terkini yang ada di masyarakat. Namun untuk mencapai kondisi seperti ini tentunya memerlukan latihan dan ketekunan. Karena segalanya memerlukan proses.

Gaya penulisan di blog yang beragam akan menyulitkan pembaca dalam memahami siapa sebenarnya si penulis. Apa profesinya. Sehingga penulis kurang dikenal. Namun penulisan di blog yang mengerucut pada satu bidang saja, misalnya menulis tentang pendidikan akan menjadikan penulis semakin dikenal oleh pembaca. Mudah untuk menemukan pembaca yang memiliki minat yang sama. Sehingga akan terbangun komunitas di dunia maya yang menyukai satu bidang dengan para pembaca.

Sebagai contoh jika kita ingin membangun branding sebagai pendidik yang handal, maka tulisan kita di blog sebaiknya fokus terhadap pendidikan. Begitu pula yang ingin membangun branding pada bidang-bidang yang lain seperti ekonom, teknisi, tokoh agama, praktisi kesehatan atau yang lainnya.

Begitu pula untuk membangun branding sebagai motivator pendidik maka tulisan kita pun tetap fokus untuk memotivasi para pendidik. Untuk itu tentunya kita memerlukan bahan-bahan maupun data-data yang kita siapkan sebelumnya agar tulisan kita menjadi menarik.

Dalam bermedia sosial, kesan orang terhadap kita pun harus dijaga. Misalnya dalam menulis di akun media sosial dalam menyampaikan gagasan, mengabarkan berita, mengomentari postingan teman, tetaplah dalam sudut pandang sebagai orang yang menggeluti sebuah profesi. Begitu pula dalam mengunggah foto atau video. Foto atau video yang kita unggah adalah foto atau video yang masih berhubungan dengan profesi yang kita jalani.

Selain menjaga tulisan agar tetap konsisten, hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenalkan diri kita sebagai pribadi. Profil kita hendaknya mudah diakses oleh para pembaca tulisan kita. Sebagai contoh kehidupan dalam keluarga kita. Walaupun tidak diperkenalkan secara rinci, namun setidaknya disampaikan agar para mengenal kehidupan keluarga kita secara umum. Begitu pula dengan nomor telepon, alamat email, atau blog atau website yang sedang kita kelola. Agar pembaca mudah dalam menghubungi kita, jika ingin bertanya. Atau mudah dalam mencari referensi dari tulisan kita.

Tidak kalah pentingnya mengenalkan akun media sosial yang kita gunakan. Akun media sosial yang kita gunakan tentunya jenis akun media sosial yang banyak digunakan oleh banyak orang, sebagai contoh kalau di Indonesia ada Facebook, Instagram, Twetter, maupun YouTube.

Sekarang, bagaimana arti 'brand' atau 'branding'?

Secara sederhana 'brand' artinya merek.  Adapun 'branding' adalah  proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun hubungan dengan para pembaca blog atau media sosial yang kita miliki.


Contoh : Brand (Merek) Blog dan istagram motivatorpendidikan.com :

1. Nama Blog dan Instagram : motivatorpendidikan.com

2. Identitas (Logo dan tulisan dominan warna merah, yang mencerminkan nilai semat)

3. Fokus pada dunia pendidikan ( Training, Seminar dan Worksop)

4. Fokus Materi ( Training Guru Kreatif, Seminar Parenting, Motivasi Pelajar dan Mahasiswa, Branding Sekolah)

5. Konten tulisan berisi artikel pendidikan dan foto-foto kegiatan training.


Contoh : Strategi yang dilakukan dalam membangun Branding Blog dan istagram motivatorpendidikan.com dengan cara :

1. Membuat blog dan media sosial yang mudah dibaca dan diingat oleh orang yaitu motivatorpendidikan.com

2. Mengisi konten Blog dan Media sosial dengan tulisan – tulisan yang berkaitan dengan dunia pendidikan, sehingga segmentasi jelas, bahwa pembaca yang akan berkunjung adalah mereka yang membutuhkan konten tersebut.

3. Membuat poster dan video yang berkaitan dengan motivasi pendidikan.

4. Membuat kaos yang bertuliskan motivatorpendidikan.com

5. Mengadakan pelatihan Gratis dari motivatorpendidikan.com sebagai sarana memperkenal Brand (merek)

6. Mengadakan perlombaan menulis buku yang diselenggarakan oleh motivatorpendidikan.com

7. Membagikan secara gratis ribuan video pendidikan kepada para follower atau peserta kegiatan seminar.

Adapun unsur-unsur  dalam branding antara lain:

a. Nama merek atau brand : Motivatorpendidikan.com

b. Logo (Tulisan dan Logo ).

c. Tampilan visual Blog dan Medsos (lihat website motivatorpendidikan.com, Simple, informati dan SEO Friendly).

d. Juru bicara (Namin AB Ibnu Solihin : Founder motivatorpendidikan.com).

e. Suara (Memiliki ciri khas ketika membuka sebuah training).

f.Slogan/Tagline/Akronim: Teacher Learning Partners).

Jika kita sudah berhasil membangun Branding, maka kita sebagi founder secara personal juga terbangun brandingnya, maka dikenal dengan istilah personal branding. Public akan mengenal dari merek kita, cara bicara kita, pembawaan kita saat menyampaikan seminar, dan cara berpakaian. 

Posting Komentar

0 Komentar