Header Ads Widget

Responsive Advertisement
TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI LELAMAN KAMI

Menjadi Guru yang Senang Menulis dan Meneliti

Resume pertemuan keduapuluhempat.

Kegiatan Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Pada 26 Pebruari 2021 pukul 19.00 sampai dengan 21.00

Dengan narasumber Ibu Umi Rosidah, M.Pd.I  dan moderator Bapak Sucipto Ardi.


Guru Mulia Karena Karya

Guru merupakan sosok teladan bagi siswa dan siswinya. Apa yang guru lakukan akan ditiru oleh siswa. Sikap guru dalam memandang sesuatu dapat mempengaruhi sikap siswa pada hal yang sama. Misalnya dalam hal menyikapi fenomena yang terjadi di masyarakat maupun lingkungan. Begitu pula dalam hal menggunakan waktu yang Tuhan berikan setiap hari. Jika guru terus belajar maka siswanya juga akan terus belajar, namun jika guru berhenti belajar maka siswanya pun akan berhenti belajar sehingga ia tidak akan berkembang menjadi lebih baik di masa mendatang. 




Sebagai teladan semestinya guru terus berkarya. Baik berkarya untuk diri sendiri maupun berkarya untuk anak muridnya. Berkarya merupakan bagian dalam hidup. Tanpa karya manusia tidak akan dikenang. Namun dalam berkarya hendaknya dilandasi dengan niat yang ikhlas. 


Modal penulis


Untuk menjadi penulis seseorang perlu membaca. Baik membaca tulisan maupun fenomena yang terjadi sekitar kita maupun yang disajikan oleh berbagai media. Membaca tulisan kini tidak lagi terpaku pada membaca buku. Berbagai media informasi yang disajikan dalam bahasa tulis dapat diakses dengan mudah melalui teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet. 

Dengan membaca akan memperkaya khasanah keilmuan kita, sehingga dapat menyajikan tulisan yang berkualitas sesuai sudut pandang kita sendiri serta disiplin ilmu yang kita tekuni.



Mengapa kita perlu menulis?? 



Profesi penulis merupakan salah satu pekerjaan yang seseorang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Kemampuan menulis juga dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan  berpikir seseorang. Oleh sebab itu wajar pada setiap jenjang pendidikan ada pembelajaran-pembelajaran menulis yang terintegrasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tentunya dengan tingkat kesulitan yang berbeda pada setiap jenjangnya. Untuk memulai sebaiknya  menulis hal-hal yang mudah dan sederhana.

Jika sudah terbiasa dengan menulis berdasarkan pengalaman dan kegemaran, guru perlu mengembangkan kemampuan menulisnya menjadi menulis berdasarkan riset atau penelitian. Contoh karya tulis jenis ini yang masyhur adalah laporan PTK.


Penyebab menulis terasa sulit

Dalam melakukan aktivitas menulis seringkali kita dihadapkan pada berbagai hambatan seperti:

  • Merasa tidak berbakat menulis
  • Tidak miliki ide untuk ditulis
  • Tidak suka menulis
  • Tidak berani menerima kritik
  • Tidak memiliki waktu untuk menulis

Solusi

Menulis tidak hanya berasal dari bakat, namun ketrampilan menulis bisa didapat melalui proses belajar. Kemampuan menulis bisa diasah dengan ketekunan,  berlatih setiap hari dan menjaga komitmen diri untuk senantiasa menulis. 

Untuk mengatasi kendala sulit memunculkan ide bisa kita dengan cara memperbanyak membaca,  diskusi, dan  kolaborasi. Misalnya membaca buku karya teman yang sudah lebih dulu menekuni dunia tulis menulis.

Untuk menumbuhkan rasa suka menulis bisa dengan cara menemukan alasan yang kuat mengapa kita harus menulis. Alasan dari tiap-tiap orang mungkin berbeda-beda. Oleh karena itu kita harus menemukan motivasi terbaik dalam diri  sendiri.

Berikut beberapa orientasi dari seorang penulis.


*Orientasi Material

Menulis dengan tujuan mengejar uang, baik melalui royalti maupun fee pembicara.


*Orientasi Eksistensial

Menulis dengan tujuan mengejar popularitas dan pengakuan dari masyarakat.


*Orientasi Personal

Menulis dengan tujuan mengekspresikan perasaan , pengalaman atau cerita pribadi agar dibaca orang lain.


*Orientasi Sosial

Menulis dengan tujuan mempengaruhi atau mengubah pola pikir masyarakat serta membangun peradaban.


*Orientasi Spiritual

Menulis dengan tujuan beribadah dan memperoleh pahala dengan mengajak pembaca melakukan perbuatan baik.


Sebagian orang menulis untuk mengisi waktu luang, namun tidak bijak menunggu ada waktu luang baru menulis. Yang berhasil membuat karya justru meluangkan waktu untuk menulis.

Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjadi penulis yang baik, antara lain:

1. Read (membaca)

Untuk menjadi penulis yang baik kita perlu membaca banyak buku. 

2. Discuss (diskusi)

Ide seringkali muncul saat kita menyampaikan ide.

3. Look & Feel (melihat & merasakan)

Seberapa sering kita mengamati dan merasakan apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

4. Socialize

Seberapa luas pergaulan dan area sosialisasi kita dengan orang lain. Pengalaman orang lain juga bisa menjadi sumber inspirasi untuk menulis.

Posting Komentar

0 Komentar