Resume pertemuan ketujuh.
Kegiatan Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pada 18 Januari 2021 pukul 19.00 sampai dengan 21.00
Dengan narasumber Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. dan moderator Ibu Aam Nurhasanah.
Produktif Menulis Buku
Berapa trik yang dapat digunakan untuk menghasilkan buku dalam waktu singkat.
1. Mengikuti program menulis antologi atau kolaborasi.
Melakukan cara ini selain dapat belajar dari penulis lain juga menjadi termotivasi untuk mengejar target, karena dituntut untuk menyelesaikan bab yang menjadi tanggungan kita.
2. Menulis setiap hari di blog
Tulisan-tulisan di blog , dapat dikumpulkan menjadi sebuah buku. Resume pelatihan yang ditulis di blog juga dapat dijadikan buku.
Namun perlu diperhatikan bahwa tulisan-tulisan yang dikumpulkan untuk dijadikan buku adalah tulisan-tulisan dengan tema yang sama.
3. Menulis di media sosial
Media sosial bisa digunakan untuk menulis sesuatu yang lebih berarti, misalnya cerita motivasi, pengalaman pribadi ataupun cerpen. Jika konsisten dalam menulis, lama - kelamaan menjadi banyak. Kemudian dibukukan.
4. Menulis buku harian
Cerita pribadi atau pengalaman pribadi yang ditulis di buku harian bisa dijadikan suatu karya fiksi.
5. Mengajak siswa untuk menulis
Misal siswa diberikan tugas untuk menulis puisi, cerpen atau pantun dengan tema tertentu. Atau mengajak siswa tergabung dalam grup menulis. Dengan cara membuat WA grup menulis dengan siswa. Kemudian menyebarkan info tersebut ke wali kelas. Siswa yang tertarik dapat langsung masuk ke grup tersebut. Tentukan tema penulisan, berikan arahan. Jika sudah kita tinggal membuat karya bersama.
Cara penulisan buku
1. Tema
Sebelum menulis sebaiknya kita menentukan tema buku yang akan ditulis
2. Outline / TOC/ Daftar isi
Langkah kedua dalam menulis buku adalah, membuat TOC / outline/ daftar isi
Beberapa alasan pentingnya membuat daftar isi:
A. Daftar isi merupakan kerangka pikiran dalam menuangkan setiap ide ke dalam buku yg akan ditulis
B. Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku
C. Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku yang ditulis
D. Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang kita butuhkan
E. Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan / topik
G. Membantu menjadwalkan kapan buku harus selesai ditulis.
Cara membuat daftar isi
Penulisan pada naskah non fiksi mengikuti pedoman 2W+ 1H
1. Bab awal merupakan bab yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini BAB awal dapat berupa
MENGAPA, PENTINGNYA, ALASAN
2. Bab selanjutnya menjawab WHAT (apa)
Artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita
Sebagai contoh :MENGENAL MEDIA, APA ITU MEDIA, SPESIFIKASI MEDIA.
3. Bab berikutnya merupakan bab akhir, biasanya menjawab HOW (bagaimana). Untu menjawab HOW ini, dapat dibuat lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan.
Misal :
PENERAPAN MODEL, IMPLEMENTASI, PERANCANGAN, HUBUNGAN MODEL, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL.
Sedangkan untuk NASKAH FIKSI cara membuat daftar isi sebagai berikut:
1. Menentukan prolog
Prolog biasanya berupa pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita
2. Menentukan konflik cerita, biasanya di bab 2 pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu.
3. Menentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi.
4. Menentukan solusi dari konflik yang ada
Ini merupakan bagian bab sebelum akhir bab.
6. Tentukan epilog yang merupakan akhir dari cerita.
Setelah membuat daftar isi baik untuk naskah fiksi atau non fiksi, selanjutnya mengembangkan tulisan dari daftar isi tersebut sesuai rancangan
Setelah kita mempunyai TOC / outline, langkah berikutnya mencari REFERENSI untuk mendukung penulisan buku.
3. Jadwal
Jadwal ditentukan berdasarkan outline yang telah dibuat.
4. Tulis
Setelah outline, jadwal , dan referensi siap tinggal memasuki tahap menulis sesuai dengan outline yang telah dibuat.
5. Revisi
Revisi dapat dilakukan dengan swaediting atau dengan bantuan.
6. Terakhir penerbit
Bagaimana cara menerbitkan buku antologi bersama siswa
Untuk buku bersama siswa, proses dari perekrutan siswa-siswa yang gemar menulis tentunya, setelah itu menentukan tema tulisan.
Berikutnya mengajak mereka menulis sesuai dengan tema yang ada dengan gaya bahasa masing-masing.
Menentukan deadline pengumpulan naskah. Mengedit edit naskah agar lebih enak dibaca dibaca.
Menerbitkan
Cara menerbitkan, kita mengirimkan naskah lengkap dengan cover, daftar isi, kata pengantar dan sinopsis. Jika sudah lengkap, kita tinggal mengirim ke penerbit yang dituju.
Jika dikirimkan ke penerbit mayor, setiap naskah akan direview terlebih dahulu untuk mengetahui kesesuaian naskah dengan visi misi penerbit. Proses review tidak sebentar karena banyak naskah yang masuk daftar antri.
Namun, jika naskah masuk penerbit indie, tidak ada syarat khusus. Selama naskah tersebut layak terbit, akan langsung diterbitkan, tetapi berbayar.
Kekuatan utama tulisan nonfiksi Penentuan tema
Pilih tema yang sedang In seperti tema tentang kondisi sekarang yang sedang pandemi, buku tentang Covid, pembelajaran jarak jauh, media pembelajaran jarak jauh dan sebagainya
Menjadikan tulisan cerpen sebuah buku
Membuat buku cerpen, tinggal mengumpulkan cerpen-cerpen tersebut ke dalam tema yang sama, misal cerpen remaja, atau cerpen horor atau yang lainnya.
Jika sudah terkumpul, cerpen disusun dan diedit. Berikan pelengkap buku meliputi judul buku, daftar isi, kata pengantar, sinopsis. Kirimkan ke penerbit.
Untuk menghasilkan buku yang renyah dibaca, kita perlu melihat sasaran pembacanya. Jika sasaran pembaca adalah anak usia dini, kita gunakan bahasa anak2. Jika sasarannya anak usia SMP atau SMA, dapat menggunakan bahasa remaja. Namun, jika buku tersebut merupakan buku ajar, tetap menggunakan pemilihan kata yang sesuai BSNP atau kaidah penyusunan buku ajar.
Banyak membaca menjadikan kita lancar menulis. Karena dengan membaca akan semakin memperkaya diksi kita. Tentunya membaca yang produktif yang dapat menghasilkan sebuah karya. Pilihlah bacaan yang sesuai dengan minat kita, dalami isi bacaan tersebut, jika perlu buat ulasan dari bacaan itu, dari situlah kita akan terbiasa menulis. Karena menulis ulasan, resensi juga merupakan awal dari kebiasaan menulis.
2 Komentar
Top banget resumenya Pak. Lengkap, rapi, dan menarik.
BalasHapusTerima kasih Ibu Mujiatun.
HapusMasih tahap belajar.