Menulis dengan Kekuatan Silaturahmi

 Resume pertemuan ketiga.

Kegiatan Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Pada 8 Januari 2021 pukul 19.00 sampai dengan 21.00

Dengan narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti,M.Pd. dan moderator Ibu Aam Nurhasanah.

Narasumber kali ini adalah seorang guru hebat. Beliau adalah seorang Pegiat Literasi Nusantara yang lebih akrab dipanggil Bu Kanjeng.

 

Menulis dengan Kekuatan Silaturahmi

Hal yang pertama kali harus dilakukan untuk menjadi seorang penulis yang hebat adalah memiliki mindset yang betul. Mindset yang betul sebagai seorang penulis. Jika kita telah memiliki mindset yang betul sebagai penulis, maka akan muncul energi dalam diri kita yang dapat menggerakkan segenap panca indera kita, serta mengarahkan langkah kita menuju matlamat akhir sebagai penulis hebat. Selain itu kegiatan menulis tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan membaca. Banyak membaca akan menjadikan penulis membuahkan tulisan-tulisan yang berkualitas. Dari mindset yang sesuai, menentukan arah dan tujuan yang lebih baik dalam menulis buku.

Judul yang menarik diperlukan bagi sebuah buku. Namun judul yang menarik juga perlu disesuaikan dengan isi buku. Kesesuaian judul dengan isi buku berpengaruh secara psikologis terhadap pembacanya. Ketidak sesuaian judul dengan isi buku dapat mengakibatkan pembaca merasa seolah dibohongi. Buku "Catatan Motivasi & Literasi Bu Kanjeng Penggugah Semangat  Jiwa Untuk Bertakwa" berisi motivasi kepada pembacanya. Dengan sebab silaturahmi buku tersebut mendapat kata pengantar dari tokoh literasi dari Jawa Timur. Inilah salah satu sebab mengapa perkuliahan kali ini bertema "menulis dengan kekuatan silaturahmi." Buku tersebut sebenarnya merupakan kumpulan dari tulisan di blog penulis, karena penulis mengelola 3 blog.

Buku "The Stories of Wonder Women, Berbagi Kisah Perempuan Tangguh dalam Perjuangannya" menguatkan lagi alasan mengapa tema perkuliahan kali ini "menulis dengan kekuatan silaturahmi". Buku ini terwujud dari hasil silaturahmi dengan tokoh yang kisahnya ditulis dalam buku. Selain itu juga merupakan hasil dari duduk di majelis taklim serta membaca beberapa kitab hadits, salah satunya kitab Riyadus Sholihin.

Buku-buku yang disebutkan di atas merupakan buku solo karena ditulis oleh penulis seorang penulis. Namun bagi pemula, untuk memulai menulis sebuah buku tidaklah harus menulis buku solo. Seorang pemula bisa memulainya dengan menulis buku antologi. Antologi berarti kumpulan.  Buku antologi adalah buku yang ditulis oleh beberapa penulis dalam satu tema. Buku antologi yang lainnya merupakan buku yang ditulis oleh satu orang penulis, namun isinya kumpulan dari beberapa puisi atau kumpulan dari beberapa cerpen.

Menulis buku antologi biasanya dipandu oleh kurator. Kurator terlebih dahulu membuat suatu panduan untuk ditaati oleh para penulis. Pada panduan  tersebut biasanya ditentukan tema buku yang akan ditulis, panjang tulisan masing-masing penulis, cara mengirimkan  tulisan  kepada kurator,  kemudian deadline pengumpulan tulisan atau naskah. Sebelum memulai biasanya mendaftar terlebih dahulu menggunakan 'google form'. 

Menulis buku antologi bagi pemula bisa dimulai dengan mengembangkan resume pelatihan yang ada di blog. Resume merupakan ringkasan dari hasil pelatihan. Seorang penis pemula, setelah mengikuti perkuliahan atau pelatihan, kemudian menulis resume di blog. Dari beberapa resume yang telah dibuat, penulis dapat memilih tema yang sesuai dengan panduan yang ditentukan oleh kurator. Kemudian resume dikembangkan menjadi naskah buku dengan panjang dan bentuk tulisan sesuai ketentuan yang ada dalam panduan.

Jika sudah berhasil menulis buku antologi, seorang penulis dapat meningkatkan ketrampilan tulis - menulisnya dengan menerbitkan buku solo. Untuk memulai sebuah tulisan yang akan dijadikan sebuah buku, naskah ditulis pada ukuran kertas A4 yang kemudian nantinya bisa diubah ke dalam bentuk A5. Adapun jumlah halaman yang ditulis minimal 75  jika hendak didaftarkan menjadi buku ber-ISBN.

 -----------