Resume pertemuan kedua.
Kegiatan Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pada 6 Januari 2021 pukul 19.00 sampai dengan 21.00
Dengan narasumber Ibu Rita Wati, S. Kom. dan moderator Bapak Sucipto Ardi.
Hari ini adalah pertemuan kedua perkuliahan Belajar Menulis PGRI pada gelombang 17.
Pelatihan ini dilaksanakan melalui grup WhatsApp yang dikelola langsung oleh Omjay, sudah berlangsung cukup lama. Menghantarkan banyak guru menjadi penulis dan membuahkan ratusan judul buku karya guru. Hingga kini pelatihan sudah sampai Gelombang 17 dan tetap saja penuh pesertanya dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.
Alhamdulillah pada pertemuan kali ini saya bisa mengikuti dari awal perkuliahan dimulai yaitu jam 19.00. Narasumber pada pertemuan kali ini adalah seseorang yang hebat, merupakan alumni Pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang 10.
Sebelum penyampaian materi, Ibu narasumber menceritakan pengalamannya terkait kegiatan menulis, awal mengikuti pelatihan hingga menerbitkan buku.
Berikut adalah resume pelatihan tersebut.
“Trik Jitu Menulis untuk Pemula”
Bagi seorang pemula yang harus diperhatikan terlebih dahulu ketika hendak menjadi seorang penulis adalah ;
1. Menentukan tujuan atau motivasi dalam menulis secara jelas. Agar dalam menulis kita punya arah yang jelas.
2. Mulai menulis dengan menulis apa saja yang ada dalam pikiran kita. Baik tentang hobi, pekerjaan maupun tentang keinginan kita. Yang tak kalah pentingnya lagi adalah menulis sesuatu yang betul-betul berhubungan dengan diri kita. Dengan demikian tulisan kita akan memiliki ruh.
3. Menuangkan semua ide yang ada di kepala. Hindari mengedit tulisan sebelum selesai. Karena hal ini akan menggangu proses dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan. Kalau sudah selesai dalam menuangkan ide barulah memulai mengedit tulisan kita.
4. Melatih kebiasaan menulis setiap hari dari yang ringan-tingan dulu. Misalnya memulai menulis dengan 100 kata, kemudian ditingkatan menjadi menulis tiga paragraf. Kalau sudah terbiasa, menulislah 1000 kata setiap hari.
5. Melakukan kegiatan menulis setiap hari. Jika sedang bersemangat dalam menulis menambah jumlah tulisan kita.
6. Jika sudah terbiasa dengan hal di atas, maka memulai dengan membuat peta konsep. Dengan menulis menggunakan peta konsep maka akan lebih mudah dalam membuat buku dari tulisan -tulisan kita.
7. Untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap diri, mulai menulis buku antologi. Buku antologi adalah buku yang ditulis oleh beberapa orang penulis.
Agar tulisan-tulisan kita berkualitas dan enak dibaca maka perlu memperhatikan kaidah-kaidah penulisan dasar antara lain;
1. Menggunakan huruf besar dan kecil dengan tepat.
2. Panjang paragraf disesuaikan.
3. Menggunakan tanda baca dengan tepat.
4. Menggunakan kata baku dengan benar.
5. Menghindari penggunaan kata yang tidak efektif.
6. Memperhatikan penggunaan istilah asing agar tidak keliru .
7. Memperhatikan penggunaan kata depan di- dengan benar, kapan harus dipisah atau disambung.
Penggunaan Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh :
Saya sedang membaca.
Hari ini pelatihan belajar menulis gelombang 17.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan
Contoh :
Rita Wati
Raden Ajeng Kartini
Pangeran Diponegoro
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh :
“Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya.
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh :
Setelah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.
Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.
Di antara kesalahan yang sering di lakukan oleh penulis pemula adalah paragraf yang panjang-panjang, sedikit titik dan terlalu banyak koma.
Selain memperhatikan hal di atas kita juga harus bisa membedakan penulisan di media sosial , blog dengan penulisan di buku.
Jika penulisan di blog atau media sosial seperti WA, setiap menulis 2 kalimat atau 3 kalimat sudah bisa membuat paragrap baru.
Hal ini dikarenakan di media sosial orang hanya memiliki waktu 3 menit untuk memutuskan apakah mereka akan melanjutkan bacaannya atau tidak.
Jika kita sudah salah di awal dengan membuat paragraf yang panjang-panjang, pasti orang lain yang berminat membaca tulisan kita hanya sedikit.
Penggunaan kata depan Di-
Penulisan di- digabung/digandeng ;
1. Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
2. Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
Contoh :
ditinggalkan
ditulis
diingat
Penulisan di- dipisah :
1. Kata di- menunjukkan fungsi sebagai kata depan.
2. Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di- jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
Penggunaan Kata Baku
Memperhatikan penggunaan kata baku penting untuk menghindari kesalahan. Sering ditemukan kesalahan penggunaan kata baku seperti (fikir, sholat, paragrap) yang seharusnya (pikir, salat, paragraf).
Kata yang tidak efektif
Penggunaan kata yang tidak efektif akan mempengaruhi tulisan kita, yaitu mengakibatkan tulisan kurang enak di baca.
Contoh :
Dia mau akan datang pada sore ini.
Seharusnya cukup pilih salah satu saja mau atau akan.
Contoh TOC
JUDUL BUKU
MANAGEMENT KNOWLEDGE:
(Managemen Kelas Online )
Prof Ekoji & Rita Wati
Bab 1. Pendahuluan / Prolog
Bab 2. Pengertian
a. Apa itu managemen
b. Apa itu Knowledge
c. Apa itu Kelas Online
Bab 2. Penelitian
a. Pentingnya Managemen Knowledge
b. Strategi managemen knowledge
c. Menanamkan Knowledge yang Baik
d. Digital Knowledge
e. Managemen Kelas Online
Bab 3. Technology
a. Social Network
b. Groupware
c. Content management
d. E-learning
e. Telepresence
f. Semantic technology
Bab 4 Teleconference Kelas Online
a. Whatsapp Group
b. Zoom
c. Webex
d. Google meet
e. skype
Bab 5. Tools Kelas Online
a. Google Class Room
b. Sway
c. Blog
d. Facebook
e. Google slide
Bab 6. Quiz Online
a. Teaming
b. Edpuzzle
c. Whiteboardfi
d. Menti
e. Wheelofnames
Bab. 6. Integrating Digital Tools in Lesson Plan
Bab 7. Penutup/ Epilog
Daftar Pustaka
Dalam menulis, bagi pemula harus menjaga semangat menulis atau sering disebut dengan mood. Bagaimana cara menjaga mood menulis? Berikut adalah salah satu cara untuk menjaga mood dalam menulis;
1. Refreshing
2. Blog Walking
3. Tetap berada di komunitas para penulis
Penutup
Untuk menjadi penulis dan bisa menerbitkan buku kita perlu mengikuti tips dan trik dari narasumber pada setiap pelatihan.
Buku-buku karya narasumber
9 Komentar
kren tulisannya pak.semangaat
BalasHapusLengkap banget pak, bagus resume nya... Salutt
BalasHapus👍 semangat..keren..pak
BalasHapusLengkapnye..suke suke suke.. tabarokallah
BalasHapusSelamat Pak Bpk memliki gaya tulisan yang sistematis, pembaca akan mudah memahami hasil resume dari bpk, seolah-olah mereka seperti melihat tayangan ulang
BalasHapusIya bener kata Bu Rita seperti melihat tayangan ulang kuliah bagus lanjut terus nih
BalasHapusTerima kasih Bu Rita dan teman-teman atas komentar-komentar pada tulisan saya. Mohon bimbingan dari Ibu dan teman-teman, 🙏
BalasHapusSiap belajar,,,
Semoga kita selalu istikomah untuk menulis di tengah kesibukan kita
BalasHapusAamiin,,,,
Hapus